Entri Populer

Jumat, 18 Februari 2011

GEMPA BUMI



GEMPA BUMI






















DIKERJAKAN OLEH:
NAMA :
1.  YANI ANGGRAINI
2.  DAHRUL SARI
3.  ELVI YANI
4. ISMILA PUTRI
5. NURUL KHAIRAD
6. SITI LASMI
7. RIKO DARMAWAN
8. SYARIFUDDIN

KELAS : 10 b ( SMK jurusan sekretaris)
SEKOLAH PEMDA LANGKAT (BAHOROK)

GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Tipe gempa bumi

  1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
  2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
.Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,
  1. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
  2. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  3. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Penyebab terjadinya gempa bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21

  • 26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
  • 16 Juni 2010, Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.
  • 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
  • 27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
  • 12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
  • 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
  • 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
Kerusakan akibat gempa bumi di San Francisco pada tahun 1906
Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa bumi Loma Prieta pada tahun 1989

Jenis Gempa Bumi

Gempabumi yang merupakan fenomena alam yang bersifat merusak dan menimbulkan bencana dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Gempabumi Vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
b.GempabumiTektonik

Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
c. Gempabumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
d. Gempabumi Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempabumi dapat dibedakan atas :
a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .
f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .
g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .

Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempabumi digolongkan atas :
a. Gempabumi dalam h > 300 Km .
b. Gempabumi menengah 80 < style=""> < 300 Km .
c. Gempabumi dangkal h < 80 Km .
Berdasarkan tipenya Mogi membedakan gempabumi atas:

a.
TypeI :
Pada tipe ini gempa bumi utama diikuti gempa susulan tanpa didahului oleh gempa pendahuluan (fore shock).
b.
Type II :
Sebelum terjadi gempa bumi utama, diawali dengan adanya gempa pendahuluan dan selanjutnya diikuti oleh gempa susulan yang cukup banyak.
c.
Type III:
Tidak terdapat gempa bumi utama. Magnitude dan jumlah gempabumi yang terjadi besar pada periode awal dan berkurang pada periode akhir dan biasanya dapat berlangsung cukup lama dan bisa mencapai 3 bulan. Tipe gempa ini disebut tipe swarm dan biasanya terjadi pada daerah vulkanik seperti gempa gunung Lawu pada tahun 1979.
QUAKE ALARM (Alat Deteksi Gempa Bumi)

Quake Alarm” adalah sebuah alat yang dirancang untuk memberikan peringatan dini pada sebuah gempa bumi tektonik dengan secara seketika mendeteksi gelombang kompresi ( P compression wave) yang selalu menjalar lebih cepat dari pada gelombang perusak ( S shear wave) . Quake Alarm” sangat sensitif untuk mendeteksi gempa bumi tektonik yang berpusat ratusan kilometer jauhnya serta dapat mendeteksi gempa-gempa susulan yang terjadi didaerah sekitar Anda.Quake Alarm” memberikan detik-detik berharga bagi Anda beserta keluarga untuk dapat beraksi cepat dan tepat dalam mengambil langkah-langkah perlindungan.Quake Alarm” sangat berguna pada malam hari karena bunyi alarm-nya dapat membangunkan Anda dari tidur sehingga Anda sekeluarga dapat segera bersiaga dan berlindung ketempat yang lebih aman.Quake Alarm” dapat mengeliminasi keraguan mengenai adanya suatu gempa bumi dikarenakan pada saat bumi bergetar, kita mengalami disorientasi keseimbangan tubuh yang mirip dengan gejala kesehatan vertigo ( kepala pening) . Suara keras dari pintu garasi yang tertutup atau gemuruh kendaraan truk besar yang lewat juga dapat mengagetkan banyak orang dan berpikir bahwa mereka sedang mengalami gempa bumi. Dengan adanya Quake Alarm” , kita dapat memastikan bahwa yang terjadi pada saat itu adalah benar-benar sebuah gempa bumi sehingga tidak ada lagi kebimbangan atau waktu yang tersia-sia untuk segera bertindak.5 KEUNGGULAN QUAKE ALARMTM: SIMPEL, MUDAH DAN TERJANGKAU MEMBANGUNKAN ANDA SAAT TIDUR MEMASTIKAN ADANYA SEBUAH GEMPA BUMI MEMBERIKAN DETIK-DETIK BERHARGA UNTUK BERLINDUNG SELAIN GEMPA, JUGA DAPAT MENDETEKSI TANAH LONGSOR
KEUNTUNGAN QUAKE ALARM
a. Memberikan Peringatan Dini Pada Sebuah Gempa Bumi Tektonik : Dirancang Untuk memberikan peringatan dini pada sebuah gempa bumi tektonik dengan secara seketika mendeteksi gelombang kompresi ” P ” sehingga memberikan detik detik berharga untuk dapat mengambil langkah perlindungan
b. Memastikan Adanya Sebuah Gempa Bumi : Dengan adanya Quake Alarm, kita dapat memastikan bahwa yang terjadi saat itu adalah gempa bumi, sehingga tidak ada waktu yang tersia-sia untuk dapat segera bertindak
c. Membangunkan Kita Saat Tidur : Quake Alarm sangat berguna pada malam hari, karena bunyi alarmnya sangat keras ( 100 dB ) sehingga dapat membangunkan kita saat tidur, sehingga kita dan keluarga dapat segera berlindung ke tempat yang lebih aman
d. Memonitor Gempa Gempa Susulan : Quake Alarm dapat memonitor gempa susulan yang terjadi di sekitar tempat kita berada
d. Dapat Juga Mendeteksi Tanah Longsor : Quake Alarm akan berbunyi jika struktur dimana ia berada mengalami kemiringan akibat bencana tanah longsor
CARA KERJA QUAKE ALARM
a. Sistem Pendulum Terbaik : Quake Alarm dilengkapi dengan komponen sistem pendulum terbaik ( reverse pendulum system USA patent no. 5475372 ) yang sangat sensitif untuk mendeteksi gelombang kompresi ” P ” pada saat sebuah gempa bumi tektonik terjadi. Pendulum bergerak memicu sirkuit elektronik yang membunyikan suara alarm
b. Gelombang ” P ” dan ” S ” : Pada saat terjadi sebuah gempa bumi, terbentuk gelombang gelombang yang disebabkan oleh pergeseran plat bumi dibawah permukaan tanah. Dua gelombang utamanya adalah gelombang ” P ” dan gelombang ” S “. Gelombang ” P ” menjalar lebih cepat dan relatif tidak terlalu berbahaya, disusul oleh gelombang perusak ” S ” yang relatif lebih berbahaya karena akan menggunacangkan tempat kita berada. Menurut Badan Pengawas Geologi USA , gelombang perusak ” S ” menjalar lebih lamban 1,75 kali lipat dibandingkan dengan gelombang kompresi ” P ” atau kira kira 3,2 km/detik dibanding 4,8 km/detik . Berdasarkan fakta bahwa gelombang kompresi ” P ” selalu menjalar lebih cepat daripada gelombang perusak ” S ” , maka Quake Alarm akan berbunyi sebelum getaran gempa bumi terasa ( dalam hitungan detik sampai menit , tergantung dari faktor kekuatan gempa serta jauhnya pusat gempa )
PEMASANGAN QUAKE ALARM
Quake Alarm sangat mudah dipasang tanpa menggunakan sekrup,baut, atau peralatan lainnya. Menggunakan baterai 9 volt yang dapat bertahan sampai 3 tahun dan tidak memerlukan perawatan yang khusus. Sebelum pemasangan, tentukan lokasi penempatan unit. Kepekaan yang baik akan dihasilkan bila unit dipasang pada tiang pondasi, struktur beton, atau pada dinding yang kokoh. Tidak dianjurkan untuk dipasang pada papan gypsum atau triplek.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar